Istilah-Istilah Penting yang Harus Diketahui Investor Saham

  • 3 min read
  • Jan 16, 2025

Memahami istilah-istilah penting dalam investasi saham adalah langkah awal menuju kesuksesan finansial. Dunia saham memang tampak rumit di awal, namun dengan mengenal “bahasa” yang digunakan di pasar modal, Anda akan lebih percaya diri dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Artikel ini akan membantu Anda memahami berbagai istilah dasar dan teknis yang perlu dikuasai setiap investor pemula.


Mengapa Memahami Istilah dalam Investasi Saham Itu Penting?

Investasi saham dapat diibaratkan seperti berkunjung ke negara asing—tanpa memahami bahasanya, Anda mudah tersesat. Begitu pula di pasar saham. Istilah-istilah dalam dunia pasar modal menjadi kunci untuk memahami bagaimana saham bekerja, bagaimana risiko dihitung, dan bagaimana strategi disusun. Tanpa pemahaman dasar, keputusan investasi sering kali hanya berdasarkan emosi atau ikut-ikutan.


Gambaran Umum Dunia Investasi Saham

Pasar saham merupakan tempat di mana perusahaan menjual sebagian kepemilikan kepada publik. Investor membeli saham dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham maupun dividen. Namun untuk dapat berinvestasi secara efektif, pemahaman terhadap istilah-istilah teknis menjadi sangat penting.


Istilah Dasar dalam Investasi Saham

Saham dan Emiten

  • Saham: Bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.

  • Emiten: Perusahaan yang menjual sahamnya kepada publik di bursa efek.

Contoh: Jika Anda membeli saham PT ABC Tbk., Anda secara otomatis menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.

Pasar Modal dan Bursa Efek

  • Pasar Modal: Tempat perusahaan mencari pendanaan melalui penjualan saham atau obligasi.

  • Bursa Efek: Platform tempat saham diperdagangkan. Di Indonesia, kita mengenal Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indeks Saham

Indeks seperti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menggambarkan pergerakan keseluruhan pasar. Investor menjadikannya sebagai indikator sentimen dan tren pasar.


Jenis-Jenis Saham

Saham Blue Chip

Perusahaan besar, stabil, dan bereputasi baik. Contoh: BCA, Telkom. Cocok untuk investasi jangka panjang.

Saham Growth

Perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi tetapi biasanya belum membagikan dividen.

Saham Dividen

Perusahaan yang rutin membagikan laba berupa dividen, cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif.


Istilah Teknikal yang Wajib Dipahami

Bid, Ask, dan Spread

  • Bid: Harga beli tertinggi yang bersedia dibayar pembeli.

  • Ask: Harga jual terendah dari penjual.

  • Spread: Selisih antara bid dan ask — semakin kecil spread, semakin likuid saham tersebut.

Volume dan Likuiditas

  • Volume: Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode tertentu.

  • Likuiditas: Kemudahan suatu saham untuk dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga secara signifikan.

Analisis Fundamental vs. Analisis Teknikal

  • Fundamental: Menilai kinerja keuangan perusahaan.

  • Teknikal: Menganalisis grafik harga, tren, dan volume.


Istilah yang Berkaitan dengan Risiko

Diversifikasi

Strategi menyebar investasi ke berbagai aset untuk mengurangi risiko. Intinya: “Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.”

Volatilitas

Menggambarkan seberapa besar pergerakan harga saham. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar risiko sekaligus potensi keuntungan.

Drawdown

Penurunan nilai investasi dari titik tertinggi menuju titik terendah sebelum kembali naik. Penting untuk memahami ini agar tidak panik saat pasar bergerak turun.


Istilah dalam Proses Transaksi Saham

Lot dan Fraksi Harga

Di BEI, 1 lot = 100 lembar saham.
Fraksi harga adalah perubahan harga minimum yang diizinkan untuk suatu saham — misalnya Rp 1, Rp 2, Rp 5 tergantung level harga.

Order Book

Tempat daftar semua pesanan beli dan jual. Investor souvent memantau order book untuk melihat tekanan beli dan jual.

Settlement dan Clearing

Proses penyelesaian transaksi saham yang biasanya terjadi dua hari kerja setelah perdagangan (T+2).


Istilah Keuangan yang Harus Dipahami Investor

Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)

Mengukur valuasi saham—apakah terlalu mahal atau murah dibanding labanya.
Contoh: P/E 15 berarti investor bersedia membayar 15 kali laba perusahaan per tahun.

Return on Equity (ROE)

Mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari modal sendiri. Semakin tinggi ROE, semakin baik.

Earnings per Share (EPS)

Laba bersih per lembar saham. EPS tinggi menunjukkan perusahaan yang sehat secara finansial.


Istilah Lain yang Sering Digunakan

Initial Public Offering (IPO)

Proses perusahaan menjual saham ke publik untuk pertama kali.

Divestasi

Penjualan aset atau unit bisnis oleh perusahaan, biasanya untuk restrukturisasi.

Capital Gain & Capital Loss

  • Capital Gain: Keuntungan dari selisih harga jual yang lebih tinggi dari harga beli.

  • Capital Loss: Kerugian dari selisih harga jual yang lebih rendah.


Kesalahan Umum Investor Pemula

Kurangnya Pemahaman Istilah

Banyak pemula langsung membeli saham tanpa memahami mekanisme dasar. Hal ini rawan menimbulkan keputusan salah.

Overtrading dan FOMO

  • Overtrading: Terlalu sering melakukan transaksi tanpa strategi yang jelas.

  • FOMO: Masuk membeli saham karena takut ketinggalan tren.

Tidak Menerapkan Risk Management

Tidak menentukan stop loss, tidak membatasi risiko, dan tidak memiliki rencana investasi adalah kesalahan fatal yang sering dilakukan pemula.


Tips Mudah Memahami Istilah Investasi

Membaca Buku atau Artikel Finansial

Misalnya, The Intelligent Investor karya Benjamin Graham.

Mengikuti Seminar atau Pelatihan

Anda dapat belajar langsung dari praktisi dan berdiskusi dengan investor lain.

Memanfaatkan Aplikasi Investasi

Kini banyak aplikasi menyediakan edukasi saham secara gratis.***